BATAM, RITMENEWS.COM – Sampah masih menumpuk di sejumlah ruas jalan di Batuaji dan Sagulung. Sampah rumah tangga itu sulit dibersihkan karena perilaku tidak tertib dari masyarakat.
Warga terbiasa membawa sampah dari rumah ditenteng kemudian dilemparkan begitu saja ke pinggir jalan yang bukan merupakan lokasi tempat penampungan sampah (TPS) sementara. Sehingga dari hari ke hari tumpukan sampah tidak berkurang bahkan bertambah banyak.
Selama musim hujan, lokasi tumpukan sampah di pinggir jalan ini jadi sumber penyakit bagi masyarakat di sekitarnya. Sampah busuk yang terkontaminasi air menghasilkan berbagai serangga dan ulat yang tidak baik untuk lingkungan sekitar. Lalat, belatung dan sejenisnya bertebaran di lokasi penumpukan sampah itu. Aroma tak sedap juga jadi asupan bagi setiap pengendara yang melintas.
Ada beberapa titik lokasi yang menjadi penumpukan sampah di pinggir jalan. Di antaranya Simpang Kavling Baru,
jalan pemukiman Dapur 12, Sei Binti, pinggiran Jalan Trans Barelang dan beberapa titik lainnya di kawasan Batuaji dan Sagulung.
Sampah tersebut terlihat masih menumpuk dan mulai meluber ke bahu jalan. Lokasi ini juga ditumpuki sampah perabotan bekas dan juga material bekas bangunan. Sampah pakaian dan plastik bekas dari lokasi pasar kaget juga memperburuk lokasi pinggir jalan.
Menanggapi hal ini, Camat Sagulung M Hafiz Rozie menjelaskan, armada pengangkutan sampah baik dari kecamatan ataupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) masih bekerja maksimal di lapangan, hanya saja kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah sembarangan menyulitkan petugas untuk mengatasi masalah sampah di wilayahnya.
Ia juga mengaku, pihaknya sudah berupaya keras untuk mengingatkan masyarakat untuk tertib dengan sampahnya, namun kebiasaan ini masih terjadi.
“Kita bentuk satgas pengawas untuk awasi juga masih tetap ada yang buang. Ini butuh kesadaran bersama agar masalah sampah bisa diatasi,” ujar Hafiz.
Sementara itu, Agus seorang petugas kebersihan menuturkan pengangkutan dengan bin container sudah rutin dilakukan tiap hari. Namun karena tonase sampah yang dibuang banyak dan terus terjadi, menyebabkan penampakan sampah ini tidak berkurang.
“Kami tidak bisa fokus di satu lokasi saja karena dari dalam perumahan dan yang di TPS resmi sana juga harus diangkut,” ujarnya.(nai)